Rabu, 11 Juni 2014

Kotaku Tarakan

Tarakan adalah suatu kota kecil yang terletak di bagian utara Kalimantan, yang dimana tarakan itu berasal dari bahasa Tidung "Tarak" yang artinya bertemu dan "Ngakan" artinya makan. Secara harfiah diartikan"tempat para nelayan untuk istirahat makan". Tarakan terbentuk pada 15 Desember 1997. Tarakan adalah kota terkaya 17 di Indonesia karena dikota ini memiliki kekayaan alam berupa minyak, gas dan batubara. Tarakan memiliki semboyan yaitu Tarakan kota "BAIS" yaitu Bersih Aman Indah Sehat dan Sejahtera. 
Kota Tarakan memiliki panorama yang indah yang seperti wisata alam, wisata budaya dan lain-lain. 
Wisata Alam yang di tawarkan oleh kota ini adalah Mangrove Forest yang dimana didalam hutan lindung ini terdapat satwa endemik khas Kalimatan yaitu Bekantan atau nama latinnya Nasalis larvatus.Hewan ini memiliki hubungan kekerabatan dengan bangsa monyet tapi Bekantan tidak sama dengan Monyet. Hewan ini sangat khas, terutama pada bagian hidungnya yang berwarna merah panjang.  Hewan ini termasuk dalam hewan yang terancam punah karena jumlah populasi yang kian menurun. Disamping itu juga, hewan khas Kalimantan, khususnya Tarakan memiliki sifat yang sangat pemalu, yang dimana sangat sulit sekali utnuk melihat satwa ini secara langsung. 
Tarakan juga jaya akan budaya contohnya saja tarian daerah, lagu daerah dan festival budaya nya. contohnya saja tarian daerah yaitu tari jepen (zapin). Tarian ini awalnya berasal dari pedagang Arab yang hijrah ke Indonesia khusunya Tarakan untuk berdagang. Seiring waktu, tari ini diadopsi menjadi tari budaya Tarakan. gerakan tari ini bertumpu pada gerakan kaki. Tidak hanya itu, tari Dayak pun juga merupakan tari khas daerah Kalimantan.

Tari ini dilakukan oleh 2 laki laki dan 2 perempuan yang dimana laki-laki menggunakan pakaian Dayak yang terdiri dari celana pendek hitam, rompi dengan motif Dayak, ikat kepala dengan ada bulu burung, perisai kayu dan Mandau. sedangkan perempuan menggunakan baju tradisional khas Dayak dengan Bulu burung yang digunakan untuk tariannya. Tarian ini menggambarkan para lelaki yang pergi berperang dan para perempuan yang menunggu para lelakinya pulang.  Selain itu di Tarakan memiliki lagu daerah yang khas yaitu Bebilin, lagu ini menggunakan bahasa Daerah Tidung. Disamping itu, Tarakan memiliki festival budaya yang selalu dilaksanakan setiap 2 tahun sekali yaitu Iraw Tengkayu. Iraw Tengkayu ini menggambarkan festival budaya wujud rasa syukur masyarakat kepada para leluhur dan meminta untuk diberkahi.
Iraw ini melibatkan 200 penari, pemain musik, pembawa panji, pembawa padaw tuju dulung( perahu tujuh haluan) dan sesepuh. Tarian ini berdurasi 45 menit yang biasa dilaksanakan di pantai Amal Lama. 

Makanan khas yang di miliki oleh kota BAIS ini adalah makanan khas lautnya yang terkenal. contohnya saja Kapah dan Kepiting Soka. Kapah adalah makanan laut khas Tarakan berbentuk kerang besar yang terdapat di pesisir laut Pantai Amal Lama Tarakan. Makanan ini diolah dengan cara direbus menggunakan bawang putih dan sereh. sebelumnya dibersihkan dulu dari pasirnya lalu direbus dengan air dan campuran bumbu yang telah disediakan. Setelah matang lalu ditiriskan dan dinikmati dengan sambal Tarakan atau juga sambal nipis. Anda dapat menikmati kuliner ini hanya di Pantai Amal Lama Tarakan. Selain Kapah adapun kuliner Tarakan yang dapat dikatakan bila anda berkunjung ke Tarakan anda belum lengkap, yaitu kuliner Kepiting Soka.


Anda pasti bertanya, apa itu ? yaitu kuliner laut yang dimana kepitig ini dapat kita makan sekaligus cangkangnya. Kepiting ini bertubuh lunak sehingga dapat kita makan seluruh bagia tubuhnya. Kepiting ini di dapat saat jam 2-3 dini hari. Pada saat itu lah cangkang kepiting melunak. kepiting biasa disajikan dengan cara dimasaka asam manis, pedes manis dan goreng tepung. Masakan kepiting ini sama pada umumnya tetapi bila pada kepiting biasa anda masih menyisakan cangkangnya berbeda dengan kepiting soka, anda langsung menyantapnya langsung tanpa tersisa cangkang. Pada kepiting Soka yang digoreng tepung juga dapat menjadi buah tangan anda bila berkunjung ke kota BAIS ini. Paduan rasa yang khas serta gurih. Mentri Perhubungan Hatta Rajasa pernah mencicipi dan memberi tanggapan yang sangat baik pada kuliner ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar